Kosanostra Koyak Rabak




[ mickoris saputra ]
[ 20-an ]
[ Bajingan sedang menyemak ]
[ ]

KANKER SOSAITI MATI
Tuesday, 24 March 2015 @ 01:32

ku mahu terokai dunia,
Menatap jiwanya dunia,
Udara segar bugar,
Biru hijau legar-legar,
Aman damai pelusok hebat,
Mentari terik terbit sihat,
kontra-kontra warna-warni,
Mantra-mantra sana-sini,
Lubuknya duniawi,
Indahku dalam berahi.

Sedangku tenang-tenang,
Sampaiku layang-layang,
Mungkin jurus kepayang,
Yang terbang melayang,
Menyaksi,
Mengamati,
Menghirupi,
Merahi-berahi,
Biarku sampai mati,
Matiku sama duniawi,
Lebih indah dari,
Mati sama sosialiti.

Perosak-rosak abadi,
Digenggam mati sosaiti,
Membabi-buta tuli janji,
Sampah-sampah duniawi,
Siapa yang babi?




SETERANGGI ATAS KERUSI
Monday, 2 June 2014 @ 04:33

Hey sicantik,

apa yang sedang
kau pandang?
hari yang sedang
melintang?
atau
sikacak yang sedang
lalu-lalang?


Ini bukan realiti,
ini bukan imaginasi,
barangkali ini mimpi,

bicara lidahmu
bisa menipu,
tapi
lirikan matamu
tiada mampu.


Sicantik bertongkat dagu,
Rambut lepas separas bahu,
yang
sedang bersilang dibangku,
separa sigar dijejari kaku,
dan
miseribasi tinggi berbatu-batu.







LANTAIDIGALASI
Thursday, 16 January 2014 @ 14:25

Santai,

santai atasnya
lantai-lantai,

cintaku ke
hatimu sampai,
walau kelak
terkapai-kapai,
aku kan terus
melambai-lambai,
terus dan terus
tersadai barai,
sampai dapat
kubelai-belai

bersantai-santai
diatasnya lantai,

berantai.



Galasinya 6,
Jan tujuh belasan.




YOU DON'T CARE!
Tuesday, 10 December 2013 @ 12:20

Semalam,
sehari-harian,
perut mengulas pulas,
senak benak menghentak.


Lalu,
mangkuk tandas,
jadi pelepas,
lega-lega lemas,
pahit-pahit pedas,
perlahan atau deras.


Esok pagi,
datang lagi,
mangkuk tandas yang sama,
kandungan yang sama.

Kenapa?

Semalam yang tercirit,
otak juga tercirit,
bau yang hangit,
membilas ke langit,
hidung sendiri perit!




TAPI KAPAN LAGI?
Sunday, 22 September 2013 @ 15:15

Dimana-mana selalu
ku dengarkan,
yang benar juga
akhirnya yang menang,
itu benar,
benar sekali..

Tapi kapan lagi?

Kebenaran tidak datang
dari langit,
harus kau perjuangkan
untuk jadi yang
benar.




MEDISINIKAPSYENAL
Wednesday, 4 September 2013 @ 22:03

Sayang..

pinjamkan aku
peha gebu
kepunyaan
kamu,

aku ingin
lelap disitu,
lena disitu

biar di pehamu,
supaya bisa
kamu,
usapin rambutku,

dibuai lena dipeha gebumu.
Aku mahu kamu tahu,
yang pengobatnya


kamu..




MALU TAPI MAHU
21:58

Mungkin..

kopi dan ego
bisa di sebatikan
jika di adun,
tapi kamu perlu tahu,
lembutnya
umpama doh putih
dalam basin.


Kamu!
Kamu itu
penikmat kopi
atau
pembenci kopi?

Jika ya,
sila tinggalkan aku
angka bimbit mu,
diatas
meja hitam
kepunyaan aku..




BUIH ASMARA
21:55

Aku sedang
nikmati,
puing-puing buih,
buih-buih putih
halus mulus,
terapung apung
di atasnya,

aku lihat,
aku hidu,
aku rasa,

lalu
aku pejam.


Berjuta-juta
puing buih,
yang sedang
apung-apungan
di atas air,


Sayang..
begitulah kuantiti
sayangku padamu.




KOPI CANDA
21:50

Secangkir kopi
ketika ini,
aku nikmati.

Sayang,

aku tahu
kamu sedang lena,
dibuai mimpi,
aku dibadai
menghirup taufan,
dipinggiran lautan.

Sayang,
kapan kamu
mau ngerti
yang bisanya
aku disini
mau kamu,

Mau kamu
disini,
nemani aku.

Agar bisa kita,
omong kosong,
canda belaka,
suka duka

lalu
jatuh ketiduran,


berpelukan..




HEI, PENCURI!
21:45

Hei si pencuri hati!

Diam-diam
kau beraksi,
kelam-kelam
kau perati,
sunyi-sunyi
kau menyanyi,

tanpa ku sadari,

jiwa ku
sedang berlari,

di culik si pencuri hati.




GEOGRAFIKAL RINDU
21:42

Hey kamu,
yang aku rindu!

Aku rindukan
geografikalmu,

aku rindu
akan
itu dan
inimu,

aku rindu
mencabut
cangkuk cawan
dan
spandexmu.


Aku rindu..




LEMPARAN SUNDALISME
21:41

Aku ngutip
seketol batu,
lalu cium
dan
berucap
sambil mata
tertutup rapi,

di coba
batu itu
kamu,
aku cium,
lalu,
aku lempar.

Lemparmu,
kayak bajingan,
penuh hitrasi,
iluminasi,
rasa basi-basi,


kamu perlu ingat,


Mereka bukan sundal.




SIMUNGGIL NAKAL
21:36

Di bibir,
yang
munggil
separa jambu
kesat
basahku,

ku merasakan,
chap-chap saja,

lalu,
dibiarin aku
berimaginasi sebentar,
sendiri,

nikotina kuselit
di bibir,

kepul-kepul ku pamer.




SIGAR RUTHLESS
21:32

Pagi
lima ratus menit,
tenungku ke beranda,
ku hirup udara segar,
dua jariku,
kuselit seputih sigar.

Genggam ku erat,
tubuhmu padat,
ibu jari kupetik kuat,


Hangat.


Santai..




WAKER CUMBUAN
Sunday, 25 August 2013 @ 04:38

Tidur malammu
lena diulit
mimpi indah,
aku tatapimu,
mata redupmu,
hidung pesekmu,
bibir munggilmu,

lalu ke anggota tubuh idaman ku itu.

Jika kamu sedang
merasa,
hadiahiku ciuman,

biar kita bercumbuan.
sepanjang pagi..


Aku celik mata,
bingkas aku
meraba-raba.

Entah kenapa,
tubuhmu yang ku idam,
lalu ku jilatin
bahagian yg
spesialmu,

dan gigitku lembut.
mulus dan halus..




PERSIS SI CELANA II
04:35

Sayang..

Jika bisa aku
bicara telepati
terus-merus sama
hati-hati denganmu,

yang ingin
ku titipkan,

"panties biru turkoismu, seksi sekali."

Ya,
yang itu satu dari,
warna idaman ku..




STRANGER SEKSI HITAM
04:33

Stranger seksi hitam.

aku lihati,
aku perati,
aku amati.

Dari hujung
ikal mayangmu,
jatuh terus
ke tumitmu.

Birah-birah kamu,
berahi aku.




KEJORA DURJANA KEKEK
04:32

Hello si comel,
yang bisa di mamah hatinya.

Kamu bak kejora,
aku lihatin
kamu
ke langit durjana.

Bentangnya luas,
bentengmu tegas.


Waktu waktu itu,
aku lewatin membeku,

berbatu-batu,
rintang-lintang,
kuak lentang,

lalu di biarin golek-gelek,
yang pandang berkekek.




KLIP CINTA
04:25

Kepul-kepulan
awan putih
dilangit
yang
sedang berarak,
aku selitkan
rasa rindu
yang
beribu batu
jaraknya itu..


Ada satu
bintang
mengerlip,
ada sepasang
mata-mata
terkelip-kelip,

ada sepasang jiwa;
atas kertas terselit klip..




PILAHNEK SEPAI-SEPAI
04:23

Bintang major ursa,
kelihatan
di langit
luas,

umpama kamu
yang indah
itu
aku tatap
puas-puas.

Bintang yang cergas,
adalah yang paling
bercahaya sekali.


Bintang itu,
kamu..




LOST DIREKSYEN
04:20

Sayang..

Bulan sedang separa,
awan melintang
di udara,
bergerak
menuju ke utara,
langit pula
gelap-gelita.


Sayang, kamu dimana?




BELADIHED
Tuesday, 13 August 2013 @ 12:22

Zarah-zarah tumpat magenta,
sel-sel tupak produsi verbreta,
verbreta kiri lalu ke kanan,
verbreta kanan lalu ke liang,
liang rongga-ronggaan tubuhmu.


Yang perlu kamu tahu dan fahami,
wujud homosapien yang satu lagi,
punyai rasa sama seperti yang kamu rasai..


Sekarang...
Dan...
Selamanya...


Bila belad penuh di hed,
karburator yang paling mahal sekali.




LABOTORI CINTA
Thursday, 25 July 2013 @ 20:17

Mi Amore..

Jiwa-jiwa lubuk,
dan persis,
prasarana,
yang gamit-gamit,
mencari konklusii itu.

Kau tahu bukan,

kita bak isipadu,
gandingan ideal dua flask,
menjadi padu,
menjadi satu..



Kolonial dua flask,
AmirulKamarul




IDIOTIK
20:13

Rimas!

Itu beda sekali,
sama bait kemas.

Aku,
sudah mula mual,
dan,
semestinya rasa rimas.

Kau,
mahu tahu kenapa,
aku,
rimas?

Jawapannya mudah,
jangan sampai tikam silang
kau,
jangan sampai!



Rimas itu,
beda dari kemas,
AmirulKamarul




PERSIS SI CELANA
20:06

Hello,
Si cantik penuh hips!

Minta maaf..
Tapi benarkan aku,
berbisik dicuping
kananmu.

"Warna celana mu
sangat seksi..."



Ghairah swasta, si jalang rupawan,
AmirulKamarul




KLISE JAZZIKEL
20:02

Jazzy,

Kau tahu,
bunyi-bunyian jazz,
yang terhasil,
dari prisma,
dan tersembol tujuh warna itu?

Ya,
kau boleh rujuk,
bikin rujukan dalam-dalam,
mungkin rujuk sama encik gugel.

Jazzy,

Ya,
ia sedang mencair,
di telinga kanan,
keparat ku,
sambil lenggok,
gaya blues terpejam mata.



Blues dan Jazz,
AmirulKamarul.




ANTIQUE
19:51

Sayang..

Bibirku haus,
kelihatannya menggerutu,
kering, dan kedut.

Sayang..

Basahi bibir ku,
dengan ludah, dan bibir
munggilmu itu.



Nostalgik,
AmirulKamarul




LATTE ATAU KOPI
Friday, 19 July 2013 @ 18:16

Realiti itu lebih berahi dari fiksi,
Asid mimpi mungkin basi,
tapi lusid mimpi itu realiti dan fantasi,
ruh beraksi,
jasad kaku besi,
vibrasi.

Yang sudah basi,
mengapa kau menjamah langsi,
kau sudah basi,
kau yang telah basi,
kau memang basi,
kau itu babi & basi,
aku tak puja kamu sih!

Pantas,
secangkir latte panas,
atasnya disalut cokelat kemas,
dan buih-buih halus kelas,
aku gugup hirup malas,
Sayang nak habiskan.




Asid dan lusid,
Jasad dan ruhad,
AmirulKamarul




KONKLUSI KOLEKSI BASI
18:09

Kias-kias biar dibilas,
bilas-bilas sambil kilas-milas.

Konklusi dan konjuksi,
kongsi dan kasi.

Dalam dia racun berbisa,
nikotin beralas wangian,
bunga cengkih jadi sajian
diwaktu kosongmu,
Santai aja,
usah kelibut sayang.

Manusia dari tulang rusuk kiri,
mengapa kau tangisi,
pemergian bukan berahi,
tenang saja diri,
terus berlari,
yg baru menanti.

Ranjang yang empuk itu,
aku rebahkan tubuh bogel ku,
barangkali mimpiku diberi nama Lusid.

Jika kau(tulang rusuk kiri) menganiayai jenismu,
yang bukan sejenismu,
bagaimana tulisan hidupmu,
masa yg lalu,
menulis yg baru.

Sebentar,
ada yang memanggil-manggil,
di saraf vebreta kananku,
Sebentar,
aku jengah dahulu,
apa mahumu.

Yang separa hidup berang,
dari ranjang,
terus telanjang,
banting empat kerat tulang.

Tangisi yang pergi,
mungkin sama rintik hujan,
mungkin sekali sama kilat,
mungkin sama ribut,
Usah kelibut.




Koleksi seminggu dua,
Hasil perah verbreta kiri,
AmirulKamarul.




INSPIRASI INI SEPI RASA BASI
Saturday, 6 July 2013 @ 22:02

Aku ingin kau tahu,
aku ini bukan yang baharu,
aku ini yang terdahulu,
aku ini yang sekadar gaharu,
mungkin kau yang ragu-ragu,
usah kau gusar usah kau ragu,
berbeza itu pasti kau dan aku,
dan, aku ingin kau tahu.


Aku ingin kau tahu,
yang mana perlu dan kau mahu,
rumit dalam rumi,
rumi dalam jawi,
keadaan dalam kenyataan,
kenyataan dalam persamaan,
takkan aku terus mencari dirimu,
takkan kau terus mencari diriku,
biarlah aku terus mengalah,
biarlah kau terus beralih-arah,
usah kau tanya aku siapa,
Kerna aku sedar aku siapa.




Inspirasi dua dalam satu,
Ini sepi rasa basi,
AmirulKamarul.




KAKI
Tuesday, 4 June 2013 @ 12:05

Ini kali,
ada dua kaki,
yang kali ini,
kepunyaaan dua ciri,
yang kanan dan juga kiri,
coba untuk berjalan dan mungkin berlari,
kadang-kala bila berhenti dan yakin untuk berdiri,
tegak berdiri munuju ke satu titik ilusi,
atau sekali dua barangkali,
entah kurang pasti,
yang kali ini,
ada dua kaki,
ini kali...



Aku keliru lagi,
mungkin kurang pasti,
ahh! celaka! babi!
jangan main gila lah babi!






Pendek dan irama je ini kali,
AmirulKamarul.




LAMPIAS SAMPAI HABIS
Wednesday, 3 April 2013 @ 08:37

Jika manusia itu buta,
maka engkau buta dari tuhanmu atau
tuhanmu halimunan darimu?

Apalah ertinya buta jika engkau bisa melihat, bukan?
Persoalannya, mampukah engkau lihat tuhanmu?

Pada aku,
aku bukanlah perogol
yang terpapar di laman depan harian
yang mahunya menyeksa diri sendiri hari-hari.
Jadi, mengapa seksa dirimu?

Orang tua selalu berkata,
yang nikmat itu datangnya nanti.
Usahlah kau memburu segala kerahmu.
Sampai suatu tika nanti, pasti nikmat juga!

Mangsa imanmu adalah mangsa pada perbuatanmu sendiri.
Jika nafsu yang kau utamakan,
maka nikmat itulah yang kau peroleh sekaligus.

Jadi bagi aku senang sekali,
yang jana nya dari tandas tu, lampias lah ia ditandas juga.
masakan kau mahu lampiasnya di kamar tidur mu, bukan?
kamar tidur mu itu biarlah menjadi tempat persemadianmu,
mungkin kau dan juga kekasih mu,
yang mungkin sama sekali isteri mu juga.

Yang datangnya dari tandas, habiskan saja ditandas, ya!



Lampias sampai habis,
Yang berlatih sambil ketis,
AmirulKamarul.




LEMPENG CICAH ASAMPEDAS!!!
Sunday, 31 March 2013 @ 09:25

Dari dok berpura-pura,
lebih baik aku bogel saje.

Yang jiwanya muda-mudi tu,
dasarnya layu juga melayu.

Status.
Yang di bimbangkan manusia sekarang, ya yang satu itulah.
Itu lagi tinggi darjatnya dari maruah dan adab mereka.

Mungkin itu semua punyai alasan sendiri,
yang menjadi kekesalannya,
pernah mereka utarakan mengapa?
Untuk soalan itu, aku menjawabnya sendiri,
"tidak." dan "tiada." secara spontan.

Jikalau status itu boleh dijual,
mungkin di pasaran saham sekali,
tatkala papakedana menimpamu,
berapa yang bisamu perolehi?

Jika jangka hayat punyai tarikh luput,
inikan status yang juga punyai tarikh luput,
cuma tidak pasti bilanya.

Suatu masa nanti kau juga bisa terkencit,
dek tarikh luput statusmu yang entah bila akan meletop itu.

Kenapa mahu berselimut?
asal kau bisa dan mampu untuk bogel tanpa sehelai benang?
Malu akan diri sendiri atau hakikat itu kau nafikan?

Kongkongan itu bukanlah kawalan,
tapi kesilapan yg akan membawa kepada keburukan & diakhirnya penyesalan.

Jadi,
mengapa dikongkong nafsumu yang satu itu?
Lepaskan saja ia,
walau dengan caranya sendiri jika itu yang lebih baik.

Mungkin kau perlukan sedikit sokongan,
sokongan sejenis media dari mereka yg sepatutnya.
Mohonlah pada mereka, itu yg lebih afdal barangkali.

Bagi mereka itu, usahlah bersikap tangkai jering.
Bukankah membantu itu yang berpahala?

Dari aku gusar mala bencana,
ada bagusnya aku meratah lempeng,
lalu soalan ini juga yang tertimbul dalam kepalahotak ku ini,
Lempeng itu dicampur susu atau gula yang lebih nikmatnya?
Aku menjawab sendiri, "cicahlah dengan asam pedas!" lalu menyuap ke mulut


Kosa dan bait ini,
selamba dari aku yang bersahaja.
AmirulKamarul




TANGAN.
Tuesday, 26 March 2013 @ 07:42

Aku nampak tangan.
Tangan yang berlainan.
Dua belah tangan tapi berbeza punya tuan.
Dua belah tangan homosapien yang berlainan.
Dua belah tangan yang sedang mencapai sasaran.
Dua belah tangan yang mencari koneksyen dan peranan.
Aku nampak tangan.

Aku nampak tangan.
Kali ini sudah tercapai betol.
Atau mungkin aku yang sedang lost kontrol.
Atau mungkin aku hanya berilusi patrol.
Yang pasti aku nampak betol-betol.

Aku nampak tangan.
Dua homosapien sedang berpegangan.


Yang berpegang tangan,
Aku sendirian, Persetankan.
AmirulKamarul.




TIADA JUDUL ELOK
Thursday, 14 March 2013 @ 14:56

satu dua tiga empat sebelah kudrat ku melayang
satu dua tiga dan empat sebelah lagi mula bersarang
dua jenis punca kuasa tenaga pesen beralun seludup masuk
empat baris bar berlingkar-lingkar rabak dan random sekali
rabak yang bagaimana itu bagai kau rabakkan seluar jeans buruk yang sudah busuk
barangkali sudah berfangi dan mungkin bersemadi sama itu anai-anai
sistem nervosa aku mula mengorak haluan versi nostalgia
yang ini kali berunsur sedikit paradigma kosanostranya
jarang sekali aku capai tali kasutku dan ikatnya kembali bila ikatannya loss
ini adalah angkara medula oblongata yang beri isyarat tanpa pola
seluar jeans burukmu yang hampir empat tahun jangka hayatnya itu
bukankah ia sudah banyak berjasa dengan mu
sudah pasti dari lunak dan lubuk jiwa mu terbentak satu titik
satu titik jika dihias secara randomise bisa jadi segumpal zarah
zarah yang mungkin jatuh dari titis-titis air merah nadi
calar-balar itu hanya aktiviti amatur
yang bisa dinaiktaraf sama otot-otot fizikalis mu
calar-balar itu yang beri setitik darah hitam pekat berkilat dibenakmu
frasa yang ini adalah berbunyi selamba tiada bergenre
bait-bait yang terselit hanya waktu suka-suka aku bersahaja
secara paranormalisme pantulan ilusi berdiri
aku tenung ke bijik hitam bertitik dua sedalam yang mungkin
barangkali tersembul sebulat nur yang bersuluh melempar sinis
yang itu aku duduk bersila dan tenung bersepah ke langit
tiada usul tiada judul malah tersenyum sinis lagi.



Aku fikir ini tapi tiada judulnya,
Benar-benar tiada,
AmirulKamarul.

Labels: , ,




PARANTULA BODOH
Monday, 25 February 2013 @ 11:00

Masih dalam menggali lubang sendiri,
Gua sendiri masih lagi di ambang paranoia,
Paranoia ini kelahiran lama dalam jiwa,
Ini bukan permintaan gua dari tuhan,
Ini juga bukan cubaan yang cuba aku impikan,
Mungkin boleh jadi simpang dua-hala,
Simpang-simpang yang dimana disebut celaka,
Celaka batin itu yang bersimpang-siur!
Ini simpang mungkin bisa diatur rentaknya,
Mungkin ini simpang gadai nyawa dalam binasa,
Gua yang paranoia apa bisa rasa itu bahasa,
Gadai nyawa itu sama juga jangka hayat jiwa,
Mungkin sementara mungkin juga selamanya,
Itu urusan gua dengan yang mistik halusinasi.
Gua cuma pinta setangkai harapan,
Yang bisa gua gali,
Biar dalam dan punyai ruang,
Agar bisa muat konteks tubuh gua ini.



Ini bukan gua yang ini,
Ini gua yang terpantul,
AmirulKamarul.

Labels: , , , , ,




LETUSAN AKU SAJIKAN
Tuesday, 8 January 2013 @ 07:41

Aku tengah fikir,
Apa aku tengah fikir?
Aku tanya siapa?
Siapa yang aku tanya?
Tanya apa soalan?
Soalan atau jawapan yang aku mahukan?
Aku mahukan apa yang sebenarnya?
Sebenarnya siapa aku?
Aku siapa yang sebenarnya?
Aku harap, aku ada jawapan untuk semua itu.

Aku takkan berhenti fikir, berfikir, terfikir,
Itu semua adalah punca arus dynamo aku,
Aku harap aku takkan berhenti mengayuh,
Atau mungkin punca dynamo aku terhenti,
Mati..

Ini adalah rindu.
Rindu yang cuba inginku lampiaskan,
Rindu yang cuba aku gambarkan,
Mungkin sebijik kamera negatif dan positif,
Mampu menghadiahi aku sebentuk suasana nan indah,
Suasana dimana aku sendiri tidak bisa janakan,
Aku harap aku disitu sambil mengukir sekuntum senyuman.

Nah!
Ini adalah lontaran aku percuma,
Tiada tanda harga sama Jessie J itu,
Tiada barkod berpalang seribu,
Tiada tanda nama dan cop syarikatnya,
Maka, Nah! yang ini adalah sekuntum bicara,
Bicara aku sama itu yang satu,
Aku kuntumkan bicara ini sama sebentuk telapak,
Sebentuk telapak dan bicara aku gandingkan,
Lalu aku sajikan biar menjadi sebuah santapan,
Doa aku tidak akan pernah putus buatmu.



Naratu aku nan perindu,
AmirulKamarul

Labels: